
Atmosfer yang Hangat dan Penuh Interaksi
Begitu memasuki area pameran, pengunjung langsung disambut dengan suasana hangat yang khas. Tata cahaya yang lembut berpadu dengan tata letak karya yang terkurasi dengan rapi, menciptakan alur yang mengajak pengunjung berjalan, berhenti, mengamati, lalu berpikir.
Karya-karya yang dipamerkan sangat beragam—dari foto dokumenter yang mengangkat isu sosial hingga eksplorasi artistik yang lebih personal. Setiap karya punya narasi, dan tiap sudut galeri terasa hidup oleh percakapan kecil yang terjadi antara pengunjung dan karya itu sendiri.
Ramai Tapi Intim
PFS tahun ini ramai, tapi tidak riuh. Ada keseimbangan antara antusiasme pengunjung dan atmosfer apresiatif yang terbangun. Banyak yang datang berkelompok—mahasiswa, alumni, fotografer profesional, hingga masyarakat umum yang ingin tahu. Namun suasana tetap nyaman untuk menikmati karya secara mendalam.
Beberapa spot bahkan menyuguhkan instalasi multimedia yang mengajak pengunjung untuk berinteraksi lebih dari sekadar visual. Di pojok tertentu, terdengar suara audio dari karya yang menyatu dengan ruang, menambah dimensi baru dalam pengalaman berkunjung.
Ruang yang Tidak Sekadar Memamerkan
Lebih dari sekadar tempat memajang foto, PFS #17 menghadirkan ruang diskusi, katalog fisik, serta panel informasi yang menjelaskan konteks di balik karya. Ini memperlihatkan keseriusan panitia dalam mengedukasi sekaligus menyampaikan bahwa fotografi bukan cuma soal estetika, tapi juga cara berpikir dan berbicara.
Tentu saja, jangan lupakan berbagai spot foto yang estetik dan ikonik—baik di luar maupun dalam galeri. Banyak pengunjung memanfaatkannya untuk mengabadikan momen kunjungan mereka ke PFS kali ini.
Leave a Reply