
Salam Budaya,
Perhelatan Jogja International Disability Arts Biennale (18
– 30 Oktober 2021) yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia, tepatnya di Jogjakarta, merupakan hasil sebuah tekad perjuangan dan komitmen kuat dari segelintir manusia yang tergabung dalam Yayasan Jogja Disability Arts (JDA). Salah satu manusia yang terpenting tentulah ketuanya, yaitu Sukri Budi Darma a.k.a Butong atau Budi Tongkat, seorang disabilitas daksa yang sejak muda telah memilih jalan kesenian untuk mengekspresikan aspirasi, gagasan, idealisme dan kreativitasnya.
Berkesenian bagi para penyandang disabilitas bukan perkara mudah. Ada banyak hambatan dan kendala yang harus diterabas, mulai dari yang paling mendasar seperti
Biennale pertama ini tentu masih banyak kekurangan karena semuanya dilakukan dalam kondisi penuh keterbatasan yang semakin diperberat oleh pandemi. Namun seberat apapun kondisinya, akhirnya dengan kehendak Tuhan YME, kami seluruh pengurus Jogja Disability Arts Foundation, berhasil melewatinya selangkah demi selangkah. Kami berterimakasih pada semua pihak yang telah mendukung dengan penuh ketulusan hingga terselenggaranya perhelatan besar ini.
Kami berharap Jogja International Disability Arts Biennale selanjutnya yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali akan bertambah baik dan memberikan kontribusi pada pemajuan serta pemenuhan kesetaraan dalam kehidupan yang lebih bermartabat bagi seluruh penyandang disabilitas di Indonesia. Kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya perhelatan ini, kami dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih.
FX. Rudi Gunawan
Dewan Pembina JDA


Leave a Reply