Kreatif di Tengah Pandemi
PAMERAN DIES KE-36 ISI YOGYAKARTA
Fakultas Seni Rupa

Deskripsi
Karya ini menggambarkan sebuah pemikiran yang abstrak tidak berwujud di alam mimpi. Lingkaran di tengah sebagai angan-angan dalam pikiran kita dan bulu-bulu menggambarkan bahwa mengejar mimpi harus setinggi-tingginya, jangan pernah putus asa untuk mendapatkan mimpi yang kita inginkan. Mimpi harus dicapai sebisa mungkin kita mengejarnya dan menggapainya. Mimpi sangat indah, tetapi jika kita tidak berusaha untuk mengejar dan menggapainya, mimpi tetaplah mimpi, tidak akan menjadi mimpi yang kita harapkan.

Deskripsi
Ikatan perkawinan merupakan unsur pokok dalam pembentukan keluarga yang harmonis, namun fenomena yang terjadi terkadang berbicara lain perkawinan yang di harapkan sakinah, mawadah dan rahmah mengalami perselisihan dan pertengkaran, memang fenomena tersebut sebenarnya tidak bisa kita hindari karena memang sudah menjadi hukum alam ini yang selalu ada hitam dan putih di antara keduanya,dua hal yang berlawanan ini sebenarnya adalah sejoli kehidupan,yang membuat alam ini menjadi seimbang dan harmonis. Karya instalasi ini mengajak untuk selalu menjaga keseimbangan saat menjadi hitam atau putih dan menjadi payung pengingat keharmonisan dalam kondisi apapun agar selalu mesra dan utuh dalam ikatan harmonis.

Deskripsi
Karakter karya di atas berbentuk bulan dan matahari. Bulan dan matahari yang mempunyai wajah 2 jenis gender, yaitu matahari laki-laki dan bulan perempuan atau bisa disebut dengan pembedaan gender antara maskulin dan feminin. Arti dari karya di atas adalah variasi cipta 2 makhluk yang sejenis tapi berbeda gender, hubungan, dll. Karya tersebut terinspirasi dari salah satu sampul album band Behemoth yang berjudul ”Evangelion”. Judul “oposisi biner“ diangkat dari terminologi Ferdinenad de Saussure, yaitu “Oposisi Biner”. Oposisi biner adalah suatu sistem yang membagi berbagai hal dalam dua kategori yang berhubungan. Seperti gelap – terang, hitam – putih, benar – salah, dan lain sebagainya.

Deskripsi
Karya ini adalah salah satu wujud dari pengangkatan suatu kearifan lokal daerah Lampung yang sangat luar biasa, yang penciptaan nya menggunakan teknik levitasi magnetik.

Deskripsi
Karya ini dibuat sebagai bentuk pengenalan kembali tradisi kearifan lokal wayang kulit, yang saat ini banyak generasi muda Indonesia, yang tidak mengenal lagi tentang tokoh-tokoh dalam wayang kulit, melalui karya ini diharapkan dapat menjadi sarana pengenalan tokoh tokoh dalam wayang kulit kpd generasi muda.

Deskripsi
Ini adalah keajaiban dunia. Susunan daun Teratai terbuat dari tembaga dan kuningan yang mewakili kehidupan manusia. Masin-masing individu memiliki pengalaman kehidupan yang unik dan beraneka ragam.

Deskripsi
Dengan menerapkan physical distancing sama artinya dengan kita saling menjaga satu sama lain, memutus rantai penyebaran covid-19, cukup raga yang jauh tapi kita tetap bisa saling berkomunikasi kok!

Deskripsi
Iklan dengan bentuk sindiran ini guna untuk menginspirasi sikap toleransi di kalangan masyarakat, dimana mereka lebih mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati dibandingkan melakukan tindakan-tindakan yang mengarah ke perpecahan. Ilustrasi dari beberapa adegan kasus perkelahian masyarakat kemudian membentuk latar visual Burung Garuda menggambarkan bahwa kita menyatu bukan
untuk membeda-bedakan melainkan untuk memahami satu sama lain. Dan untuk
meminimalisir terjadinya kasus-kasus berbau SARA, maka diperlukannya kesadaran
masyarakat untuk menanamkan sikap toleransi antarsesama agar dapat memperkuat makna Bhineka Tunggal Ika.

Deskripsi
In this difficult time all we can only do is support our friends, family, and our beloved one. although the distance become challenges we must not stop believes in hope that we will go through all this together.

Deskripsi
Komik “Abdi Dalem” bercerita tentang petualangan seorang Abdi Dalem yang ditugaskan sebaga kurir di masa agresi militer II. Informasi tentang Abdi Dalem, Keraton Yogyakarta, agresi militer II, dan pra-Serangan Umum 1 Maret disisipkan sepanjang cerita. Komik ini terdiri dari 4 chapter yang dinamai dengan 4 dasar credo watak satriya yaitu nyawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh.
Siger Levitation
Achmad Gilang Romadhon
Legenda Ikan Dewa, Cibulan-Kuningan
Fahriza M. Badzlin (Alumni DKV 2015)
Deskripsi
Animasi Legenda Ikan Dewa merupakan sebuah cerita rakyat yang berasal dari Kuningan Jawa Barat. Legenda Ikan Dewa itu sendiri menceritakan tentang dikutuknya para prajurit Prabu Siliwangi menjadi wujud ikan karena ketidakdisiplinan mereka dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Teknik animasi yang digunakan dalam perancangan ini merupakan teknik animasi 2D (dua dimensi) dengan gaya visual menggunakan style toonish, sehingga dengan gaya visual tersebut visual yang ditampilkan tidak terlalu banyak detail dan terkesan simpel mengingat target audience yang dituju merupakan anak-anak.
Dengan adanya perancangan animasi ini dapat mengenalkan kepada masyarakat luas tentang cerita rakyat Legenda Ikan Dewa yang berasal dari Kuningan Jawa Barat, sehingga diharapkan dengan adanya animasi Legenda Ikan Dewa ini pula dapat membangkitkan rasa ingin tahu masyarakat tentang wujud dari Ikan Dewa maupun cerita tentang legenda Ikan Dewa itu sendiri.
Web Series Adaptasi Serat Kalatidha (Trailer)
Hanifati Husna (Alumni DKV 2015)
Deskripsi
Web series adaptasi Serat Kalatidha dengan judul “Manakala” merupakan sebuah web series yang bertujuan sebagai media pendukung bagi generasi muda untuk dapat mengetahui isi pesan yang terkadung dalam Serat Kalatidha. Media web series dipilih dalam perancangan adaptasi Serat Kalatidha ini karena dapat menapilkan sisi kemoderenan namun tidak meningkalkan unsur pesan moral yang ada dalam Serat Kalatidha yang ingin di sampaikan melalui sebuah cerita.
Web series yang terdiri dari 2 episode ini menggunakan strategi adaptasi loose di mana seorang sutradara hanya mengambil ide cerita novel atau karya sastra yang akan diadaptasi, sedangkan situasi atau karakter ceritanya dikembangkan secara bebas dan independen. Pengaplikasian pendekatan adaptasi loose dalam perancangan ini adalah. Pesan moral dalam Serat Kalatidha yang dibungkus dan diceritakan kembali dengan kondisi pada zaman masa kini dalam bentuk cerita dengan menyertakan beberapa bait yang ada dalam Serat Kalatidha.
Beberapa bait dari Serat Kalatidha yang dimasukkan kedalam cerita akan menjadi identitas dari pesan moral yang nantinya akan menginformasikan kepada penonton mengenai makna tersirat yang ada dalam Serat Kalatidha. Dari beberapa permasalahan yang tertulis dalam Serat Kalatidha dan fenomena yang terjadi saat ini, diambillah satu kesimpulan yang akan menjadi makna dan amanah dari film ini. Tertera dalam bait ke tujuh dari Serat Kalatidha, antara lain :
Amenangi jaman edan
Ewuh aya ing pambudi
Milu edan ora tahan
Yen tan milu anglakoni
Boya kaduman melik
Kaliren wekasanipun
Ndilalah karsa Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling lawan waspada
Kehidupan dalam jaman edan memang susah
Akan mengikuti tidak sampai hati
Tetapi kalau tidak mengikuti gerak jaman
Tidak mendapat apapun juga
Akhirnya dapat menderita kelaparan
Tapi sudah menjadi kehendak tuhan
Bagaimanapun juga walaupun
Orang lupa itu bahagia
Tapi lebih bahagia
Yang senantiasa ingat dan waspada
Dalam bait tersebut, menceritakan kehidupan yang akan dijalani oleh umat manusia di tengah Zaman yang sudah rusak akal budinya. Dari latar waktu tersebut, akan dibangun, dengan mengambil permasalahan yang sedang marak dan sering terjadi pada masa kini, yaitu kasus Korupsi.
Pembacaan bait Serat Kalatidha akan ditembangkan oleh sinden, menggunakan tembang sinom pelog 6. Serat Kalatidha memang biasa di tembangkan menggunakan metrum sinom, dan Sinom pelog 6 dipilih, karena pada sinom pelog 6 ini memiliki nada minor. Nada minor dapat membangun suasana yang lebih terkesan menyedihkan.
Web Series Adaptasi Serat Kalatidha (Episode 1)
Hanifati Husna (Alumni DKV 2015)
Web Series Adaptasi Serat Kalatidha (Episode 2)
Hanifati Husna (Alumni DKV 2015)
KOLONI (TKS18)
Aruh-Aruh (2019)
Pameran ini merupakan tugas UAS TKP yang dipersembahkan oleh KOLONI (Mahasiswa Tata Kelola Seni 2018). Kisah aruh-aruh dimulai dari perkenalan gaya hidup masing-masing mahasiswa. Pameran terbagi menjadi 9 kelompok yang menampilkan respon gaya hidup dengan berbagai media. Ada yang berupa boneka, kanvas, kayu, hingga merambat ke media elektronik. Penyelenggaraan pameran ini menjadi ajang perkenalan mahasiswa TKS kepada keluarga besar FSR serta melatih praktek pengelolaan pameran yang profesional. Dosen pengampu mata kuliah ini: Dr. Mikke Susanto, S.Sn., M.A. dan Dian Ajeng Kirana, M.Sn.
ANTASENI 19 (TKS19)
Ruparona (2020)
Pameran virtual ini merupakan tugas UAS TKP yang dipersembahkan oleh ANTASENI 19 (Mahasiswa Tata Kelola Seni 2019). Pameran seni virtual “RUPARONA: Life and Corona Effect” digagas untuk membuka ruang bertemunya seni dan narasi baru di masyarakat. Di tengah pandemi, RUPARONA membuka media untuk berekspresi dan menciptakan ruang berbagi. Sekaligus untuk menampung memberi ruang apresiasi bagi karya seni, selain ruang diskusi, bertukar pemikiran, sekaligus hiburan. Pameran ini dihadirkan melalui instagram @antaseni19 dari 1 Mei hingga 1 Juni 2020. Dosen pengampu mata kuliah ini: Dr. Mikke Susanto, S.Sn., M.A. dan Dian Ajeng Kirana, M.Sn.

Deskripsi
Vrykolakas, sebuah karya yang dibuat dengan cinta. Vrykolakas diambil dari bahasa Yunani yang berarti Vampire. Vampire dalam legenda di Eropa Barat digambarkan menyerupai manusia yang cantik dan tampan serta berpenampilan rapi dan mewah. Mereka mengenakan pakaian yang glamour didominasi warna hitam dan merah. Karna karakter vampir yang kuat dan mistis inilah sumber inspirasi Vrykolakas dimulai. Melalui Vrykolakas aku ingin menampilkan busana batik yang berbeda dari karya kebanyakan, memberi warna dan kemewahan tersendiri agar memberi kesan lebih kuat dan segar untuk ditampilkan. Aku sangat ingin sekali mengembangkan batik dan menghapus presepsi bahwa batik adalah fabric yang terlalu tua untuk dikenakan dikehidupan kita sehari-hari. Dengan perpaduan batik tulis yang didesain sedemikian apiknya dengan kombinasi lurik warna hitam dan merah yang merupakan kain khas Indonesia, broklat dan payet yang menambah kemewahan serta headpiece yang digayakan sedemikan rupa memperkuat sosok mitologi yang menjadi sumber inspirasi Vrykolakas.

Deskripsi
Konsep Mother of Earth. Penciptaan motif batik dalam busana pesta cocktail ini dipilih karna penulis sangat terinspirasi oleh keruntung di daerah Sumatera Selatan, khususnya Musirawas. Keruntung adalah salah satu hasil kerajinan dari Suku Kubu yang disebut pula Suku Anak Dalam. Selama ini masyarakat di daerah Musi Rawas kurang menyadari keberadaan keruntung karena dianggap hal yang biasa dan sangat lumrah terlihat di kehidupan sehari-hari, padahal rutinitas ini telah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk membuat karya dengan bentuk keruntung sebagai sumber penciptaan motif batik dan diterapkan pada busana pesta cocktail. karya ini mengutamakan kain motif batik keruntung dengan teknik pewarnaan colet menggunakan kain katun sutera yang dipadukan dengan kain broklat pada lengan dengan model three pieces yang terdiri dari bustier beserta lengan puff dan rok lingkar yang ditabur payet sebagai pemanis busana.

Deskripsi
Terinspirasi dari perjuangan seorang ibu membesarkan anak-anak nya

Deskripsi
Terinspirasi dari keindahan Bantul