foto: budinddharmawan

Kerja fotografi hari ini tak lagi hanya berfokus pada dirinya sendiri. Irisan dengan berbagai disiplin ilmu mampu melahirkan ragam pendekatan dan bentuk-bentuk turunan yang eksploratif. Ulang-alik wacana fotografi yang berkisar pada kelenturan, luberan, dan kemungkinan lainnya, menjadi bahasan awal ketika Jogja Fotografis Festival (JOFFIS) membicarakan ‘fotografis’. Begitu juga halnya dengan pandangan tentang kata ‘bingkai’, sebagai tema spesifik pada edisi pertama festival ini.

foto: budinddharmawan

foto: budinddharmawan

Berangkat dari analisis tema tentang ‘bingkai’, persoalan sederhana selanjutnya adalah membabar bagaimana fotografi bekerja sebagai upaya menghadirkan ‘realitas’ (yang terbingkai) dalam sepotong gambar?

Judul “Mengukur Panjang dan Lebar Sebuah Bingkai” merupakan suatu langkah untuk melampaui makna sederhana dari kata ‘bingkai’. Ada imaji tentang menciptakan fleksibilitas dalam makna ini yang merangkul konsep eksklusi dan inklusi dalam konteks sosial, politik, dan sejarah. Ini kemudian menjadi pendekatan untuk mengukur, menyelidiki, dan mengungkapkan makna bingkai, dari yang paling mainstream, seperti pembatas berbentuk segiempat, sampai batas negara, batas konseptual, dan bahkan batasan medium itu sendiri.

foto: budinddharmawan